Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Popular Posts
-
Masjid Alit Ki Ageng Gribig Jatinom Klaten Ki Ageng Gribig, nama yang tidak asing bagi masyarakat Seputar Klaten , bahkan ketika mendenga...
Mesjid Alit, adalah mesjid pertama yang dibangun di Jatinom, adalah buah tangan Ki Ageng Gribig. Kemudian atas perintah Sultan Agung, Ki Ageng Gribig mendirikan mesjid baru yang jauh lebih besar. Mesjid yang berjarak hanya 100 meter dari Masjid Alit ini diberi nama Mesjid Besar Jatinom.
Jalan menuju Masjid Alit dari arah timur. Berjalan di sepanjang alam yg rindang, bersih dan sejuk, pohon2 tinggi berjajar rapi sajikan udara segar, suguhkan kedamaian, selimuti gundah belenggu gelisah. Sesekali aku menarik nafas dalam2 mencoba mencumbui kuasa-Nya, Anugerah illahi yang sering terabaikan, untuk setiap detik udara yang terhirup, tiap kalikah aku bersyukur atau sekadar mengucapkan terimakasih. Aku tertunduk, batapa seringnya terlupa.
Masjid Alit juga sering disebut masjid tiban, di masjid inilah beliau bersujud dihadapan-Nya, masjid Alit merupakan masjid pertama yang beliau dirikan di Jatinom, Klaten. Beberpa waktu kemudian Sultan Agung memberikan perintah kepada Ki Ageng Gribig untuk mendirikan masjid baru yang lebih besar. Masjid baru yang lebih besar dan diberi nama Masjid Besar Jatinom.
Dilihat dari atas, bangunan masjid tua tersebut memang memiliki posisi yang strategis, karena disamping kanan masjid terdapat jalur sungai yang cukup besar dengan bebatuan besar, disamping kiri terdapat sumber air suran, yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat bersuci.
Sumber air suran berasal dari istilah sur-suran disebut demikian karena merupakan sumber air yang tidak pernah berhenti memberikan air yang melimpah.
Di samping sumber suran terdapat gerbang tua menuju gua suran, gerbang ini sempat menyita perhatianku, aku terhenti beberapa waktu merasakan keberadaan gerbang dengan anak tangga yang terbuat dari batu kali, ditata sedemikian rapi. Keindahan alami. Subhanallah.
Gua suran, ditempat ini Ki Ageng Gribig melakukan semedi, gua ini tidak terlalu dalam, lebarnya juga hanya seukuran tubuh manusia, tingginya kurang lebih satu meter, sehingga harus menunduk ketika hendak memasukinya. Ketika bersemedi, ular dan macan menjadi penjaga beliau.
Ular penjaga pintu gua suran, melihat bentuknya yang besar dan memakai mahkota, menurutku ini adalah sebuah ular naga, berada tepat di bawah pohon besar melingkar dengan kepala mendungak, terlihat selalu waspada.
Macan panjaga pintu gua suran, letaknya bersebalahan dengan ular tadi, sama-sama dibawah pohon besar, sama-sama waspada, bahkan terlihat sedang menyeringai.
Macan penjaga gua ternyata tidak sendirian, mereka terlihat berpasangan, kalo gag salah, nama pasangan macan tersebut adalah Nyai Kopek, (kalo salah mohon konfirmasinya ya :D)
Wkwkwkwk.... NARSONG.!!! Sebenarnya bukan itu tujuan saya menampikan foto saya disini. Saya hanya ingin menggambarkan bahwa suasana disini tidaklah se-angker yang mungkin Anda bayangkan, Udaranya segar, suasananya sejuk, alur sungai dengan batu2 besar menjadi daya tarik tersendiri, sayangnya pas kesini air sungai hanya sedikit, namun sudah cukup asik buat bermain-main air dan berbasah-basahan disepanjang aliran sungai ini dan sesekali istirahat duduk-duduk diatas batu-batu besaaarrr. wowww... sangaat menyenangkaan :DTemplate Design by UTta dO2eL All Right Reserved.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar